Apakah
Firman Allah dapat mengubahkan hidup seseorang? Ya, tentu saja. Roh Kudus
membawa manusia kepada iman dan pertobatan kepada Kristus melalui kebenaran
firman Allah. Yesus sendiri mengakui bahwa murid-murid-Nya dibersihkan dan
dikuduskan oleh Firman Tuhan (bdk. Yoh. 15:3; 17:17). Dalam bukunya yang
terkenal Foundations of The Christian
Faith (buku ini telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Lanna
Wahyuni, dan diterbitkan oleh Penerbit Momentum dengan judul Dasar-dasar Iman Kristen), James Montgomery
Boice membahas doktrin-doktrin penting Kristen dengan bahasa yang mudah
dimengerti. Salah satu bab yang ia tulis adalah mengenai Doktrin Alkitab. Pada
saat saya sampai pada bab ini, saya menemukan sebuah kisah yang cukup menarik. Kisah
ini merupakan kisah tentang bagaimana Dr. Ironside yang adalah seorang hamba
Tuhan, menjawab sebuah tantangan debat yang diusulkan oleh seorang Agnostikisme.
Beginilah James Montgomery Boice menceritakan kisah menarik itu:
Apakah Alkitab sungguh-sungguh mengubah manusia, menjadikan mereka orang-orang yang saleh? Ya. Pelacur-pelacur telah diubahkan. Pemabuk-pemabuk telah menjadi sadar. Mereka yang dipenuhi dengan kesombongan telah menjadi rendah hati. Orang-orang yang tidak jujur menjadi orang-orang yang berintegritas. Orang-orang yang lemah menjadi kuat, semua karena transformasi yang dikerjakan dalam diri mereka oleh Allah ketika mereka mendengar dan mempelajari Kitab Suci.
Sebuah ilustrasi yang luar biasa datang dari kehidupan Dr. Harry A. Ironside. Awal dalam pelayanannya, penginjil dan guru Alkitab yang besar itu tinggal di wilayah San Fransisco Bay dan bekerja dengan sekelompok orang percaya yang disebut “Brethren.” Satu Minggu, ketika ia sedang berjalan di kota itu, ia mendatangi suatu kelompok pekerja Bala Keselamatan yang mengadakan suatu pertemuan di persimpangan Market Avenue dan Grant Avenue. Jumlahnya mungkin ada enam puluh orang di antara mereka. Ketika mereka mengenali Ironside, mereka segera bertanya kepadanya apakah ia akan memberikan kesaksiannya. Maka ia melakukannya, memberi sepatah kata tentang bagaimana Allah telah menyelamatkannya melalui iman dalam kematian jasmaniah Yesus dan kebangkitan-Nya yang harfiah.
Ketika sedang berbicara, Ironside memperhatikan bahwa di ujung kerumunan itu ada seorang pria berpakaian rapi yang telah mengambil sebuah kartu dari sakunya dan menuliskan sesuatu di atasnya. Ketika Ironside menyelesaikan pembicaraannya, orang ini maju ke depan, mengangkat topinya dan dengan sangat sopan menyerahkan kepadanya kartu itu. Di satu sisi tertulis namanya, yang segera Ironside kenali. Pria itu adalah salah satu dari orang-orang sosialis awal yang menjadi terkenal karena mengajar bukan hanya sosialisme tetapi juga menentang Kekristenan. Ketika Ironside membalik kartu itu, ia membaca tulisan, “Tuan, saya menantang Anda untuk berdebat dengan saya mengenai ‘Agnostikisme versus Kekristenan’ di Academy of Science Hall minggu siang mendatang pada pukul empat. Saya akan membayar semua biaya.”
Ironside membaca ulang kartu itu keras-keras kemudian menjawab seperti ini. “Saya sangat tertarik dengan tantangan ini... Karena itu saya akan gembira untuk menyetujui perdebatan ini dengan syarat-syarat berikut: yaitu bahwa untuk membuktikan bahwa Tuan _X_ memiliki sesuatu yang berguna untuk diperjuangkan dan layak diperdebatkan, ia akan berjanji membawa ke Hall pada minggu mendatang dua orang, yang kualifikasi-kualifikasinya akan segera saya berikan sebentar, sebagai bukti bahwa agnostikisme itu memiliki nilai yang sesungguhnya dalam mengubah hidup manusia dan membangun karakter yang sejati.
“Pertama, ia harus berjanji membawa serta satu orang yang selama bertahun-tahun apa yang kita umumnya sebut sebagai seorang ‘tersisih dan terbuang.’ Saya tidak menentukan sifat dosa seperti apa yang telah menghancurkan hidup orang tersebut dan menjadikannya seorang yang terbuang dari masyarakat – apakah ia seorang pemabuk, atau seorang penjahat dalam hal tertentu, atau seorang korban dari nafsu sensualnya – tetapi ia adalah seorang yang selama bertahun-tahun berada di bawah kuasa kebiasaan-kebiasaan yang jahat yang darinya ia tidak dapat melepaskan diri. Tetapi ia pada suatu kesempatan mengikuti salah satu pertemuan Tuan _X_ dan mendengar pemuliaannya akan agnostikisme dan pencelaannya terhadap Alkitab dan Kekristenan, dan hati serta pikirannya, ketika ia mendengarkan kepada pesan semacam itu, begitu tergerak sehingga ia pergi dari pertemuan itu sambil berkata, ‘Mulai sekarang, aku juga seorang agnostik!’ dan sebagai hasil meminum filsafat yang khusus itu ia menemukan bahwa suatu kuasa yang baru telah masuk ke dalam hidupnya. Dosa-dosa yang pernah ia kasihi sekarang ia benci, dan kebenaran serta kebaikan sekarang merupakan ideal-ideal dari hidupnya. Ia sekarang seluruhnya seorang yang baru, suatu penghargaan bagi dirinya dan suatu aset bagi masyarakat – semua karena ia adalah seorang agnostik.”
“Kedua, saya ingin Tuan _X_ berjanji membawa bersamanya seorang perempuan – dan saya kira ia akan memiliki banyak kesulitan dalam menemukan perempuan itu ketimbang laki-laki itu – yang pernah menjadi orang buangan yang malang, hancur, tidak bermoral, budak nafsu yang jahat, dan korban dari kehidupan manusia yang berdosa ... mungkin orang yang telah hidup selama bertahun-tahun dari usaha yang jahat, ... sama sekali terhilang, rusak, dan hancur karena kehidupan berdosanya. Tetapi perempuan ini juga memasuki aula di mana Tuan _X_ dengan keras memberitakan agnostikismenya dan mengejek berita Kitab Suci. Ketika ia mendengar, pengharapan lahir dalam hatinya, dan ia berkata, ‘Inilah yang saya perlukan untuk melepaskan saya dari perbudakan dosa!’ Ia mengikuti ajaran itu dan menjadi seorang agnostik atau kafir yang cerdas. Sebagai hasilnya, seluruh keberadaannya memberontak terhadap keburukan hidup yang ia jalani. Ia melarikan diri dari sarang ketidakbersusilaan di mana ia begitu lama terjerat; dan sekarang, setelah direhabilitasi, ia mendapatkan jalannya kembali kepada suatu posisi yang terhormat dalam masyarakat dan menjalani suatu kehidupan yang bersih, suci, bahagia – semua adalah karena ia seorang agnostik.”
“Sekarang,” kata Ironside, kepada pria yang telah memberikan kepadanya kartu dan tantangannya, “jika Anda berjanji membawa dua orang ini bersama Anda sebagai contoh-contoh dari apa yang dapat dilakukan oleh agnostikisme, saya berjanji untuk menemui Anda di Hall of Science pada pukul empat Minggu mendatang, dan saya akan membawa bersama saya sedikitnya 100 orang laki-laki dan perempuan yang selama bertahun-tahun hidup dalam keburukan dosa seperti yang telah saya coba gambarkan tadi, tetapi yang dengan mulia telah diselamatkan melalui percaya kepada Injil yang Anda ejek itu. saya akan membawa lelaki dan perempuan ini bersama saya ke atas podium sebagai saksi bagi kuasa ajaib Yesus Kristus yang menyelamatkan dan sebagai bukti kebenaran Alkitab masa kini.”
Lalu Dr. Ironside berpaling ke kapten kelompok Bala Keselamatan, yang kebetulan adalah seorang perempuan, dan berkata, “Kapten, apakah Anda memiliki orang yang dapat saya bawa ke pertemuan itu?”
Si kapten berseru dengan antusiasme, “Kami dapat memberi Anda empat puluh orang setidaknya hanya dari satu korps ini, dan kami akan memberi Anda barisan peniup trompet untuk memimpin arak-arakan itu!”
“Baik,” jawab Dr. Ironside. “Sekarang, Tuan _X_, saya tidak akan kesulitan mencari enam puluh orang lainnya dari berbagai misi, tempat-tempat pemberitaan Injil, dan gereja-gereja Injili di kota; dan jika Anda benar-benar berjanji untuk membawa dua contoh seperti yang telah saya gambarkan tadi, saya akan datang berjalan di depan arak-arakan, dengan orkes yang memainkan ‘Maju Larkas Kristus,’ dan saya siap untuk perdebatan itu.”
Seperti itulah Dr. Ironside menjawab tantangan Tuan _X_. Apakah Anda bisa menebak reaksi dari Tuan _X_ tersebut? Ya, tentu saja dia tidak bisa memenuhi syaratnya.
James Montgomery Boice menggambarkan reaksi si Tuan _X_ itu dengan berkata, “Tampaknya orang yang telah memberi tantangan memiliki rasa humor, karena ia tersenyum masam dan melambaikan tangannya dengan cara yang mengolok seolah-olah berkata, “Tidak jadi kalau begitu!” dan kemudian menyelinap keluar dari kerumunan itu sementara orang-orang yang berdiri bertepuk tangan untuk Ironside dan yang lain-lainnya.”
James Montgomery Boice menutup kisah itu dengan kata-kata, “Kuasa Kristus yang hidup yang bekerja bersaranakan Roh Kudus melalui Firman yang tertulis ini mengubah kehidupan. Ini adalah kejadian nyata sepanjang sejarah. Itu adalah bukti yang kuat bahwa Alkitab sungguh adalah Firman Allah.”[1]
By the way, apakah Anda telah membaca Alkitab Anda? Apakah kehidupan Anda diubahkan?
Apakah Alkitab sungguh-sungguh mengubah manusia, menjadikan mereka orang-orang yang saleh? Ya. Pelacur-pelacur telah diubahkan. Pemabuk-pemabuk telah menjadi sadar. Mereka yang dipenuhi dengan kesombongan telah menjadi rendah hati. Orang-orang yang tidak jujur menjadi orang-orang yang berintegritas. Orang-orang yang lemah menjadi kuat, semua karena transformasi yang dikerjakan dalam diri mereka oleh Allah ketika mereka mendengar dan mempelajari Kitab Suci.
Sebuah ilustrasi yang luar biasa datang dari kehidupan Dr. Harry A. Ironside. Awal dalam pelayanannya, penginjil dan guru Alkitab yang besar itu tinggal di wilayah San Fransisco Bay dan bekerja dengan sekelompok orang percaya yang disebut “Brethren.” Satu Minggu, ketika ia sedang berjalan di kota itu, ia mendatangi suatu kelompok pekerja Bala Keselamatan yang mengadakan suatu pertemuan di persimpangan Market Avenue dan Grant Avenue. Jumlahnya mungkin ada enam puluh orang di antara mereka. Ketika mereka mengenali Ironside, mereka segera bertanya kepadanya apakah ia akan memberikan kesaksiannya. Maka ia melakukannya, memberi sepatah kata tentang bagaimana Allah telah menyelamatkannya melalui iman dalam kematian jasmaniah Yesus dan kebangkitan-Nya yang harfiah.
Ketika sedang berbicara, Ironside memperhatikan bahwa di ujung kerumunan itu ada seorang pria berpakaian rapi yang telah mengambil sebuah kartu dari sakunya dan menuliskan sesuatu di atasnya. Ketika Ironside menyelesaikan pembicaraannya, orang ini maju ke depan, mengangkat topinya dan dengan sangat sopan menyerahkan kepadanya kartu itu. Di satu sisi tertulis namanya, yang segera Ironside kenali. Pria itu adalah salah satu dari orang-orang sosialis awal yang menjadi terkenal karena mengajar bukan hanya sosialisme tetapi juga menentang Kekristenan. Ketika Ironside membalik kartu itu, ia membaca tulisan, “Tuan, saya menantang Anda untuk berdebat dengan saya mengenai ‘Agnostikisme versus Kekristenan’ di Academy of Science Hall minggu siang mendatang pada pukul empat. Saya akan membayar semua biaya.”
Ironside membaca ulang kartu itu keras-keras kemudian menjawab seperti ini. “Saya sangat tertarik dengan tantangan ini... Karena itu saya akan gembira untuk menyetujui perdebatan ini dengan syarat-syarat berikut: yaitu bahwa untuk membuktikan bahwa Tuan _X_ memiliki sesuatu yang berguna untuk diperjuangkan dan layak diperdebatkan, ia akan berjanji membawa ke Hall pada minggu mendatang dua orang, yang kualifikasi-kualifikasinya akan segera saya berikan sebentar, sebagai bukti bahwa agnostikisme itu memiliki nilai yang sesungguhnya dalam mengubah hidup manusia dan membangun karakter yang sejati.
“Pertama, ia harus berjanji membawa serta satu orang yang selama bertahun-tahun apa yang kita umumnya sebut sebagai seorang ‘tersisih dan terbuang.’ Saya tidak menentukan sifat dosa seperti apa yang telah menghancurkan hidup orang tersebut dan menjadikannya seorang yang terbuang dari masyarakat – apakah ia seorang pemabuk, atau seorang penjahat dalam hal tertentu, atau seorang korban dari nafsu sensualnya – tetapi ia adalah seorang yang selama bertahun-tahun berada di bawah kuasa kebiasaan-kebiasaan yang jahat yang darinya ia tidak dapat melepaskan diri. Tetapi ia pada suatu kesempatan mengikuti salah satu pertemuan Tuan _X_ dan mendengar pemuliaannya akan agnostikisme dan pencelaannya terhadap Alkitab dan Kekristenan, dan hati serta pikirannya, ketika ia mendengarkan kepada pesan semacam itu, begitu tergerak sehingga ia pergi dari pertemuan itu sambil berkata, ‘Mulai sekarang, aku juga seorang agnostik!’ dan sebagai hasil meminum filsafat yang khusus itu ia menemukan bahwa suatu kuasa yang baru telah masuk ke dalam hidupnya. Dosa-dosa yang pernah ia kasihi sekarang ia benci, dan kebenaran serta kebaikan sekarang merupakan ideal-ideal dari hidupnya. Ia sekarang seluruhnya seorang yang baru, suatu penghargaan bagi dirinya dan suatu aset bagi masyarakat – semua karena ia adalah seorang agnostik.”
“Kedua, saya ingin Tuan _X_ berjanji membawa bersamanya seorang perempuan – dan saya kira ia akan memiliki banyak kesulitan dalam menemukan perempuan itu ketimbang laki-laki itu – yang pernah menjadi orang buangan yang malang, hancur, tidak bermoral, budak nafsu yang jahat, dan korban dari kehidupan manusia yang berdosa ... mungkin orang yang telah hidup selama bertahun-tahun dari usaha yang jahat, ... sama sekali terhilang, rusak, dan hancur karena kehidupan berdosanya. Tetapi perempuan ini juga memasuki aula di mana Tuan _X_ dengan keras memberitakan agnostikismenya dan mengejek berita Kitab Suci. Ketika ia mendengar, pengharapan lahir dalam hatinya, dan ia berkata, ‘Inilah yang saya perlukan untuk melepaskan saya dari perbudakan dosa!’ Ia mengikuti ajaran itu dan menjadi seorang agnostik atau kafir yang cerdas. Sebagai hasilnya, seluruh keberadaannya memberontak terhadap keburukan hidup yang ia jalani. Ia melarikan diri dari sarang ketidakbersusilaan di mana ia begitu lama terjerat; dan sekarang, setelah direhabilitasi, ia mendapatkan jalannya kembali kepada suatu posisi yang terhormat dalam masyarakat dan menjalani suatu kehidupan yang bersih, suci, bahagia – semua adalah karena ia seorang agnostik.”
“Sekarang,” kata Ironside, kepada pria yang telah memberikan kepadanya kartu dan tantangannya, “jika Anda berjanji membawa dua orang ini bersama Anda sebagai contoh-contoh dari apa yang dapat dilakukan oleh agnostikisme, saya berjanji untuk menemui Anda di Hall of Science pada pukul empat Minggu mendatang, dan saya akan membawa bersama saya sedikitnya 100 orang laki-laki dan perempuan yang selama bertahun-tahun hidup dalam keburukan dosa seperti yang telah saya coba gambarkan tadi, tetapi yang dengan mulia telah diselamatkan melalui percaya kepada Injil yang Anda ejek itu. saya akan membawa lelaki dan perempuan ini bersama saya ke atas podium sebagai saksi bagi kuasa ajaib Yesus Kristus yang menyelamatkan dan sebagai bukti kebenaran Alkitab masa kini.”
Lalu Dr. Ironside berpaling ke kapten kelompok Bala Keselamatan, yang kebetulan adalah seorang perempuan, dan berkata, “Kapten, apakah Anda memiliki orang yang dapat saya bawa ke pertemuan itu?”
Si kapten berseru dengan antusiasme, “Kami dapat memberi Anda empat puluh orang setidaknya hanya dari satu korps ini, dan kami akan memberi Anda barisan peniup trompet untuk memimpin arak-arakan itu!”
“Baik,” jawab Dr. Ironside. “Sekarang, Tuan _X_, saya tidak akan kesulitan mencari enam puluh orang lainnya dari berbagai misi, tempat-tempat pemberitaan Injil, dan gereja-gereja Injili di kota; dan jika Anda benar-benar berjanji untuk membawa dua contoh seperti yang telah saya gambarkan tadi, saya akan datang berjalan di depan arak-arakan, dengan orkes yang memainkan ‘Maju Larkas Kristus,’ dan saya siap untuk perdebatan itu.”
Seperti itulah Dr. Ironside menjawab tantangan Tuan _X_. Apakah Anda bisa menebak reaksi dari Tuan _X_ tersebut? Ya, tentu saja dia tidak bisa memenuhi syaratnya.
James Montgomery Boice menggambarkan reaksi si Tuan _X_ itu dengan berkata, “Tampaknya orang yang telah memberi tantangan memiliki rasa humor, karena ia tersenyum masam dan melambaikan tangannya dengan cara yang mengolok seolah-olah berkata, “Tidak jadi kalau begitu!” dan kemudian menyelinap keluar dari kerumunan itu sementara orang-orang yang berdiri bertepuk tangan untuk Ironside dan yang lain-lainnya.”
James Montgomery Boice menutup kisah itu dengan kata-kata, “Kuasa Kristus yang hidup yang bekerja bersaranakan Roh Kudus melalui Firman yang tertulis ini mengubah kehidupan. Ini adalah kejadian nyata sepanjang sejarah. Itu adalah bukti yang kuat bahwa Alkitab sungguh adalah Firman Allah.”[1]
By the way, apakah Anda telah membaca Alkitab Anda? Apakah kehidupan Anda diubahkan?
[1]Kisah ini dikisahkan dalam buku
James Montgomery Boice, Dasar-Dasar Iman
Kristen (Surabaya: Momentum, 2015), hal. 59-62.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar