Saya baru saja membaca artikel yang ditulis oleh R. C. Sproul yang berjudul What is the Gospel? (Apakah Injil Itu?) Artikel Sproul tersebut dapat anda baca di sini. Dalam artikel itu Sproul mengingatkan kita bahwa banyak orang Kristen yang salah mengerti mengenai Injil itu sendiri.
Pertama-tama
Sproul mengatakan bahwa tidak ada pesan yang lebih agung (greater message) untuk didengar dari pada apa yang kita sebut
Injil. Tetapi Sproul mengatakan bahwa Injil itu sendiri juga sering didistorsi
(dirusak) atau disederhanakan secara berlebihan. Karena banyak orang yang menyangka bahwa mereka telah
memberitakan Injil kepada seseorang ketika mereka berkata kepada orang lain, “Anda
dapat mempunyai tujuan hidup,” “Anda dapat memiliki makna hidup,” atau “Anda
dapat memiliki hubungan pribadi dengan Yesus.” Sproul tidak menyangkal bahwa
hal-hal di atas itu benar dan penting. Tetapi menyamakan hal-hal di atas dengan
Injil adalah tindakan yang salah.
Injil
itu secara sederhana disebut good news (kabar
baik). Injil itu disebut sebagai kabar baik karena itu membahas masalah paling
serius (most serious problem) yang
dimiliki oleh manusia. Secara sederhana masalahnya adalah begini: Allah itu
kudus dan Dia adil, sedangkan saya tidak. Dan di akhir hidup saya, saya akan
berdiri dihadapan Allah yang adil dan kudus, dan saya akan dihakimi.
Nah,
sekarang, kabar baik dari Injil adalah bahwa Yesus hidup dalam kebenaran yang sempurna, ketaatan yang sempurna kepada Allah,
bukan untuk kebaikan-Nya sendiri tetapi untuk umat-Nya. Dia telah melakukan
untuk saya apa yang tidak mungkin saya lakukan untuk diri saya sendiri. Tetapi
bukan hanya Dia hidup dalam ketaatan yang sempurna, Dia juga memberikan diri-Nya
sebagai korban yang sempurna untuk memuaskan keadilan dan kebenaran Yahweh.
Inilah Injil yang sejati.
R.C. Sproul kemudian mengatakan bahwa kesalahpahaman di zaman kita adalah
bahwa Allah dilihat tidak berkepentingan untuk melindungi integritas-Nya. Dia
dilihat sebagai seorang dewa yang plin-plan (He is a kind of wishy-washy deity), yang dengan mudah melambaikan
tongkat pengampunan atas semua orang. Tetapi itu adalah anggapan yang tidak
benar sama sekali. Perhatikan bahwa supaya Allah bisa mengampuni Anda maka itu
adalah sesuatu yang sangat mahal. Dia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, Yesus
Kristus. Begitu berharganya pengorbanan Yesus
itu dinyatakan dengan tindakan Allah membangkitkan Dia dari kematian - sehingga
Kristus mati bagi kita, Dia dibangkitkan untuk pembenaran kita. Jadi Injil
adalah sesuatu yang obyektif. Artinya bahwa peristiwa kematian dan kebangkitan
Kristus itu benar-benar terjadi dalam sejarah. Itu adalah pesan tentang siapa
Yesus dan apa yang Dia lakukan.
Sproul mengatakan bahwa Injil itu juga memiliki dimensi
subjektif. Bagaimana manfaat pengorbanan Yesus secara subjektif diberikan kepada kita? Bagaimana saya
mendapatkannya? Alkitab menjelaskan bahwa kita dibenarkan bukan oleh pekerjaan
kita, bukan oleh upaya kita, bukan oleh perbuatan kita, tetapi oleh iman - dan
hanya oleh iman (by faith–and by faith
alone). Satu-satunya jalan supaya Anda dapat menerima manfaat dari
kehidupan dan kematian Kristus adalah dengan menaruh kepercayaan (trust) Anda kepada-Nya — dan hanya
kepada-Nya. Anda melakukan itu, Anda dinyatakan benar oleh Tuhan, Anda diadopsi
ke dalam keluarga-Nya, Anda diampuni dari semua dosa Anda, dan Anda telah
memulai perjalanan Anda untuk kekekalan.
Tuhan memberkati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar