Oleh: Join
Kristian Zendrato
Salah satu buku
yang sangat terkenal yang pernah ia tulis adalah The Death of Death in the Death of Christ. Buku ini adalah
pembelaan terperinci dan terlengkap mengenai doktrin Limited Atonement (Penebusan Terbatas), yang merupakan salah satu
doktrin khas Reformed atau Calvinisme.
Buku ini
kemudian telah diringkas dan diterbitkan dengan judul Life by His Death oleh Grace Publications, dan kemudian edisi
ringkasan ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Yanti dan diterbitkan
oleh Penerbit Momentum dengan judul Kematian
yang Menghidupkan.
Ada satu
argumentasi yang menurut saya sangat menarik yang dikemukakan oleh Owen untuk
membela doktrin Limited Atonement (Penebusan
Terbatas). Limited Atonement adalah
doktrin yang menyatakan bahwa ketika Yesus mati, Dia mati hanya untuk
orang-orang tertentu (orang pilihan). Dia tidak pernah mati untuk semua manusia
seperti yang dikemukakan oleh Arminianisme. Mengenai hal ini, saya telah
menulis sebuah notes khusus di tempat
lain. Silahkan klik di sini untuk membacanya.
Nah, sekarang
kita kembali kepada argumentasi Owen. Pertama-tama Owen mengatakan bahwa ketika
Kristus mati, Ia mati menggantikan kita, menanggung segala hukuman dosa kita, membereskan segala dosa kita (2 Kor.
5:21; bdk. Yes. 53). Dengan fakta itu, maka menurut Owen, Kristus menderita
untuk (salah satu di bawah ini):
Seluruh
dosa dari semua manusia, atau
Seluruh
dosa dari sebagian manusia, atau
Sebagian
dosa dari semua manusia.
Lalu Owen mengatakan,
“Jika pernyataan terakhir benar, maka semua manusia masih mempunyai sebagian
dosa, jadi tidak ada yang dapat ditebus.”[1] Jadi
maksud Owen adalah jika Yesus mati dengan tujuan untuk membayar sebagian dari dosa seluruh manusia, maka
itu berarti bahwa masih ada sisa dosa yang belum ditebus oleh Kristus, dan
dengan demikian, semua manusia harus masuk neraka, karena masih ada sebagian
dosa yang belum Kristus tebus. Jelas, hal ini tidak sesuai dengan Kitab Suci
dan harus ditolak.
Kemudian Owen melanjutkan dengan berkata,
Jika pernyataan pertama benar, lalu mengapa tidak semua manusia dibebaskan dari dosa? Anda dapat berkata, karena ketidakpercayaan mereka. Tetapi saya bertanya, apakah ketidakpercayaan merupakan suatu dosa? Jika itu bukan dosa, mengapa manusia dihukum karenanya? Jika itu suatu dosa, maka pastilah itu merupakan salah satu dosa yang karenanya Kristus mati.[2]
Jadi, maksud
Owen jika Kristus mati dengan tujuan membayar semua hukuman dosa dari semua
manusia. Maka seharusnya semua manusia pasti diselamatkan, tetapi faktanya
tidak, karena Alkitab berkata bahwa banyak orang yang telah dan akan masuk
neraka. Tetapi mungkin ada yang mempertanyakan, “Itu kan karena mereka tidak
percaya?” Tetapi Owen membantah hal itu dengan mengatakan bahwa ketidakpercayaan
adalah dosa juga, maka seharusnya hal itu telah ditebus oleh Yesus. Jadi dari
sini kita melihat bahwa opsi nomor 1 di atas sama sekali tidak Alkitabiah dan
dengan demikian harus ditolak.
Jadi,
satu-satunya kemungkinan yang benar adalah kemungkinan nomor 2 yang merupakan
pandangan Reformed atau Calvinisme. Owen menjelaskan, “Jadi jelaslah bahwa
satu-satunya kemungkinan yang ada ialah bahwa Kristus telah memikul seluruh dosa dari sebagian manusia, yakni kaum
pilihan-Nya.”[3]
Saya yakin tidak
ada yang bisa membantah argumentasi John Owen ini. Untuk itu juga, saya terus
memegang dan mempertahankan doktrin Limited
Atonement ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar