Sabtu, 21 Mei 2022

KEMATIAN YESUS SEBAGAI PENGGANTI DAN RELASINYA DENGAN 2 PERTANYAAN: APAKAH YESUS MATI UNTUK SEMUA ORANG? DAN APAKAH ORANG KRISTEN SEJATI YANG UNTUKNYA YESUS MATI BISA KEHILANGAN KESELAMATAN?

Oleh: Join Kristian Zendrato

Bagian 1

Saya akan menulis hal-hal yang tercakup dalam judul besar di atas secara berseri. Pada bagian ini, saya akan menjelaskan secara singkat mengenai kematian Yesus yang bersifat menggantikan, dan pada bagian-bagian selanjutnya, saya akan membahas mengenai relasi kematian Yesus yang bersifat menggantikan itu dengan 2 pertanyaan yang tertera pada judul di atas. 

Mengapa Yesus harus mati? Apa tujuan kematian-Nya? Satu hal yang pasti adalah Yesus mati bukan karena dosa-Nya. Ia tanpa dosa (Ibrani 4:15). Alkitab berkata bahwa Ia mati untuk menggantikan umat-Nya. Ia mati untuk menanggung hukuman yang seharusnya umat-Nya tanggung. Ia mati untuk menanggung murka Allah yang seharusnya umat-Nya tanggung. 

Kita harus selalu mengingat bahwa dosa mempunyai konsekuensi yaitu murka dan hukuman Allah. Jika seseorang berdosa, maka kekudusan Allah bereaksi terhadap hal itu. Orang berdosa itu harus dihukum Allah, dan hukuman ultimat adalah neraka yang kekal. Itu adalah keadilan Allah. 

Jika Allah mau menyelamatkan seseorang, dalam arti tidak menghukumnya dalam neraka karena dosa-dosanya, maka Allah bisa melakukan hal itu hanya setelah Ia menghukum dosa-dosa itu. Masalahnya kalau Ia menghukum dosa-dosa itu, maka tidak ada keselamatan, karena penghukuman terhadap dosa-dosa berlangsung kekal dalam neraka. 

Maka Allah telah menetapkan dengan kasih Satu Pengganti yang akan menggantikan posisi orang-orang tertentu untuk menanggung hukuman mereka yaitu hukuman yang jika mereka sendiri yang menanggung akan berlangsung kekal. Dan Alkitab berkata bahwa Pengganti itu adalah Yesus yang adalah Allah sendiri, dan yang kemudian menjadi manusia (Yohanes 1:14) untuk melaksanakan misi penyelamatan melalui penggantian. 

Itulah sebabnya dalam Yesaya 53:5 dinyatakan bahwa: "Tetapi dia (Yesus) tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia (Yesus) diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya (Yesus), dan oleh bilur-bilurnya (Yesus) kita menjadi sembuh." 

Jadi Yesus tertikam dan diremukkan bukan karena dosa-Nya sendiri, tetapi karena dosa kita. Ia menggantikan kita. Kita yang seharusnya ditikam dan diremukkan, tetapi karena kasih-Nya Ia menggantikan kita mengalami hal itu. 

Itulah arti dari kata-kata Yesus bahwa Ia "memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45). 

John Stott dalam bukunya yang sangat bagus mengenai karya Kristus The Cross of Christ menyatakan dengan mengutip F. Buchsel bahwa kata-kata "tebusan bagi banyak orang" dalam Markus 10:45 secara harfiah seharusnya "suatu tebusan untuk menggantikan demi banyak orang" (Yunani: antilytron hyper pollen). Jadi, seperti kesimpulan Stott, "Kematian Yesus berarti bahwa pada diri-Nya terjadi apa yang seharusnya terjadi pada diri banyak orang. Karena itu menggantikan mereka" (John Stott, Salib Kristus - The Cross of Christ [Surabaya: Momentum, 2015], hal. 223).

Itulah yang Yesus lakukan bagi kita umat-Nya. Ia menggantikan kita untuk menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung. 

Mungkin dipertanyakan bagaimana mungkin Yesus bisa menanggung hukuman kita dalam neraka hanya beberapa jam di atas salib? Jawaban saya: karena kebesaran Kristus. Ini bisa diilustrasikan seperti seorang ayah yang menggantikan anaknya yang berumur 10 tahun untuk memindahkan karung-karung berisi pasir dari tepi laut ke rumah mereka. Jika anak itu misalnya diharuskan memindahkan 20 karung, maka itu bisa memakan waktu berminggu-minggu jika anak itu yang melakukannya. Tetapi jika ayahnya menggantikannya, pekerjaan itu bisa saja selesai hanya dalam beberapa jam saja. Itu dikarenakan "kebesaran" ayahnya. Demikian juga Kristus yang adalah Allah dan Manusia, dengan kebesaran-Nya mampu menanggung semua hukuman dosa umat-Nya tanpa tersisa sedikitpun melalui kematian-Nya di atas salib.

Ya dia menanggung semua hukuman dosa umat-Nya tanpa tersisa sedikitpun. Jika sampai ada sisa hukuman yang tak ditanggung-Nya maka Ia bukan Juruselamat yang sempurna. Tetapi puji Tuhan, Dia telah menanggung semua hukuman itu tanpa tersisa sedikitpun. 

Hal ini membuat keselamatan hanya bisa didapatkan berdasarkan karya Yesus, tidak ada dasar yang lain (Kisah Rasul 4:12). Kalau ada dasar yang lain, maka sia-sialah kematian Yesus Kristus.

-Bersambung ke bagian 2-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DOKTRIN PREDESTINASI REFORMED (CALVINISME)

Oleh: Join Kristian Zendrato A. PENDAHULUAN Dalam tulisan singkat ini, saya akan membahas doktrin predestinasi yang merupakan sala...