Minggu, 10 Maret 2024

YESUS TIDAK BANGKIT? TUNJUKKAN MAYATNYA!

Oleh: Join Kristian Zendrato

Saya percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian secara fisik. Jika Yesus tidak bangkit maka Kekristenan tidak mungkin ada. Justru karena kebangkitan Yesus, maka murid-murid Yesus berani memberitakannya kepada orang banyak.

Khotbah dan pengajaran mula-mula para rasul dipenuhi dengan konfirmasi bahwa Yesus bangkit dari kematian secara fisik. Misalnya dalam khotbahnya, Petrus berkata, "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi" (Kisah Para Rasul 2:32).

Akibat pemberitaan itu, akhirnya banyak orang yang percaya dan menyerahkan diri untuk dibaptis (bdk. Kisah Para Rasul 2:41). Melihat situasi ini, para pemimpin agama Yahudi menjadi jengkel karena mungkin banyak dari rakyat mereka yang meninggalkan mereka dan memeluk kepercayaan baru yakni Injil tentang kematian dan kebangkitan Yesus.

Kejengkelan para pemuka agama Yahudi berujung pada penangkapan Petrus dan Yohanes (Kisah Para Rasul 4:1-3). Mereka ditangkap karena memberitakan bahwa Yesus yang telah mati itu telah bangkit dari kematian secara fisik.

Apakah mungkin para murid yang memberitakan kebangkitan Yesus itu salah atau berbohong mengenai berita mereka? Saya yakin tidak. Jika mereka ternyata berbohong maka gampang sekali membuktikan kebohongan mereka. Ingat bahwa mereka mula-mula berkhotbah di Yerusalem, maka seandainya mereka berbohong mengenai kebangkitan Yesus, maka para pemimpin agama Yahudi yang membenci mereka tinggal mengambil mayat Yesus dari kuburan dan menunjukkannya kepada masyarakat. Perkara selesai.

Tetapi para pemimpin agama Yahudi tidak melakukan hal itu, dan tidak bisa melakukannya, karena mayat Yesus tidak ada dalam kuburan. Faktanya: kubur itu kosong (bdk. Matius 28:5-7; Markus 16:6; Lukas 24:1-12;Yohanes 20:1-10).

Mungkin ada yang berkata, "Oh pasti murid-murid Yesus telah mencuri mayat Yesus!" Tetapi ini pun keliru. Pertimbangkanlah beberapa hal ini:

Pertama. Jika memang murid-murid Yesus mencuri mayat Yesus dan memberiitakan kabar bohong kepada banyak orang bahwa Yesus telah bangkit dari kematian, maka bukankah aneh jika mereka mau menderita bahkan mau mati demi kebohongan itu. Apakah mungkin mereka rela mati dan menderita demi mempertahankan sesuatu yang mereka sendiri tahu bahwa itu adalah kebohongan mereka sendiri? Tidak mungkin.

Kedua. Jika memang murid-murid Yesus mencuri mayat Yesus bukankah aneh jika dalam kuburan Yesus tertinggal kain kafan pembungkus mayat Yesus (Yohanes 20:5)? Apakah pencuri mayat mau berlambat-lambat dengan membuka kain kafan pembungkus mayat terlebih dahulu kemudian baru mengambil mayatnya? Jelas itu sangat tidak masuk akal.

Dari semua ini, saya yakin dengan mutlak bahwa Yesus memang benar-benar bangkit dari kematian secara fisik. Jika Yesus tidak bangkit maka Kekristenan salah. Dan seperti kata Paulus, "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus — padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. ... Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus" (1 Korintus 15:14-15; 17-18).

Setiap orang yang tidak mengakui bahwa Yesus bangkit dari kematian adalah pemfitnah Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DOKTRIN PREDESTINASI REFORMED (CALVINISME)

Oleh: Join Kristian Zendrato A. PENDAHULUAN Dalam tulisan singkat ini, saya akan membahas doktrin predestinasi yang merupakan sala...